Sabtu, 06 November 2010

Gunung Merapi


Meletusnya gunung merapi yang terjadi pada tanggal 26 oktober 2010 telah meresahkan warga sleman jogjakarta, gunung merapi kembali aktif setelah gunung tersebut mengeluarkan lahar panas yang disebut juga “wedus gembel” . Aktivitas Gunung Merapi hingga sampai saat ini masih terus erupsi dengan melepaskan abu vulkanik dan awan panas, sejumlah erupsi telah menyebabkan semburan awan panas serta wedus gembel ke sejumlah lokasi yang ada di lereng gunung merapi. Selain awan panas dan abu vulkanik, suara gemuruh juga terdengar dari dalam gunung merapi. Suara gemuruh ini cukup kuat sehingga terdengar hingga radius 20 kilometer. Sehingga sejumlah relawan ynag menyisir ke sejumlah dusun untuk mencari korban awan panas, terpaksa berlarian menyelamatkan diri seperti yang terjadi di sekitar dusun Sleman, jogjakarta. Sampai saat ini Merapi kembali meletus dan mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik  sehingga korban yang berjatuhan semakin bertambah. Hingga saat ini awan panas dan abu vulkanik sudah sampai ke daerah Jawa Barat seperti, Tasikmalaya, Sukabumi, Bogor dan daerah Jawa Barat lainnnya.
Meletusnya gunung merapi mengakibatkan awan panas yang keluar dari gunung merapi tersebut telah menghancurkan rumah warga yang berada tidak jauh dari gunung merapi tersebut, dan banyak korban berjatuhan akibat abu vulkanik yang membuat warga meninggal dan juga salah satu juru kunci gunung merapi yaitu “mbah marijan” kini telah tiada akibat terkena semburan awan panas yang tidak jauh dari tempat tinggalnya kini merapi terus mengeluarkan awan panasanya dan para warga kini resah mereka telah kehilangan tempat tinggal dan sanak saudara yang telah meninggal, para warga sleman jogjakarta untuk sementara meninggalkan aktivitasnya karena dikhawatirkan gunung akan kembali meletus dan mengeluarkan awan panas karena status gunung merapi masih awas. Kini warga harus mengungsi ketempat yang lebih aman demi menghindari terjadinya korban yang terus bejatuhan akibat abu yang membuat warga sesak dan sulit untuk bernafas .

Dampak lain dari letusan merapi, memperburuk kerusakan base transceiver station (BTS), disebut juga station pemancar.Sehingga sejumlah BTS yang tidak berfungsi bertambah, karena terputusnya pasokan transmisi, untuk itu sebagai penggantinya digunakan mobile genset sebagai langakah penanggulangan.

Menurut saya sebaiknya pemerintah ikut mengapresiasi pikiran dan saran-saran untuk menangani masalah merapi dengan cara efektif dan alternatif yang semua dari itu bertujuan untuk membantu korban. Selain itu pemerintah segera membangun rumah sakit lapangan,mengaktifkan semua fasilitas rumah sakit yang ada di jogjakarta dan jawa tengah,membangun dapur-dapur umum. Polisi juga ikut serta mengamankan masyarakat dan rumah-rumah mereka, mengerahkan mobil” pengangkut untuk membawa pengungsi agar mobilitas tetap lancar.
  
Kita hanya punya satu bumi dan Cuma satu spesies yang bisa menyelamatkannya yaitu Manusia. Mungkin Tuhan telah bosan melihat kelalaian manusia yang tidak pernah bisa menjaga apa yang telah dititipkannya.Dengan keegoisannya kami hanya memikirkan hal  yang bersifat sementara,tanpa memikirkan apa akibat sesudahnya,terutama dengan alam.Apapun yang kita perbuat untuk alam saat ini berpengaruh besar untuk kelestarian alam dimasa yang akan datang. Kehidupan itu adalah sebuah proses,dan proses itu adalah sebuah perubahan, maka sudah tanggung jawab kita sebagai generasi muda untuk merubah semua yang telah dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan bumi ini semakin renta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar